Bumi merupakan tempat
kita
berpijak sehingga kita harus menjaganya bersama-sama. Saat ini
persediaan
energi di bumi sudah mulai menipis sehingga perlu perawatan ekstra untuk
kelangsungan hidup generasi selanjutnya, banyak cara yang dapat kita
lakukan
untuk melakukan penghematan energi agar bumi bisa terselamatkan. Salah
satu
caranya yaitu dengan mengganti lampu tradisional yang umum digunakan
dengan
lampu LED (Light Emitting Diode).
LED
(Light
Emitting Diode) atau dioda
cahaya adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik
yang
tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini termasuk bentuk
elektroluminesensi. Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan
semikonduktor
yang dipakai, dan bisa juga ultraviolet dekat atau inframerah dekat.
Sebuah LED
adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah dioda
normal, LED
terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau
di-dop,
dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n
junction. Pembawa-muatan – elektron dan lubang mengalir ke junction dari
elektroda dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang,
dia
jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam
bentuk photon.
Lampu
LED bisa semakin terang dan lebih hemat energi berkat pengembangan yang
dilakukan peneliti dari Department of
Electronic and Information Engineering. Teknologi ini memungkinkan
lampu
mendapatkan peningkatan kualitas serta efisiensi energi. Lampu LED yang digunakan sebagai
pengganti
lampu biasa dapat menghemat energi yang digunakan sampai 48%. Kecilnya panas yang dihasilkan
oleh lampu LED,
membuat kita tidak perlu menyetel mesin pendingin ruangan (AC) dalam
posisi
maksimal, yang berarti terjadi penghematan lagi. Teknologi inovatif ini
telah
membangkitkan perhatian pasar internasional. Teknologi inovatif LED ini
memenangkan Gold Award di Pameran Internasional ke-41 dari Penemuan
Jenewa pada
April 2013.
Jadi,
kalau Anda mau menghemat tagihan listrik, gantilah lampu anda dengan
jenis LED,
mungkin sedikit mahal tapi untuk jangka waktu lama, keuntungan yang Anda
dapat
jauh lebih banyak tentunya.
Selain
dapat menghemat energi dengan menggunakan lampu LED ternyata menurut
sebuan penelitan
lampu LED dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata, tepatnya
retina mata
manusia. Para peneliti menjelaskan, kontak mata yang terlalu lama dan
berkesinambungan terhadap sinar LED akan merusak sel-sel retina. Jika
sel-sel
itu sudah rusak, maka tidak akan bisa diganti atau tidak bisa
regenerasi.
Dalam
setahun mata manusia terbuka selama 6.000 jam. Waktu yang panjang itu
menjadi
penyebab mata mengalami kerusakan akibat banyaknya cahaya buatan yang
masuk. Masalah
kerusakan mata pada manusia bisa menjadi lebih buruk karena sejak
berusia muda
anak-anak sudah terbiasa menggunakan perangkat elektronik, terutama TV.
Cara
terbaik melindungi mata adalah dengan menggunakan kacamata yang telah
dilengkapi
dengan filter sinar UV. Selain itu, lebih sering mengonsumsi makanan
yang kaya
vitamin A.
Sumber :